Selasa, 01 November 2016

Hasil Rakornas LP2 PP Muhammadiyah di UnisMuh Makassar 28-30 Oktober 2016

Berdasarkan Sambutan Ketua LP2 PP, ketua PP Muhamamdiyah, presentasi Seminar Internasional, sidang komisi, sidang pleno, diskusi dan dialog yang berkembang selama Rakornas, diperoleh hasil Rakornas sebagai berikut:


1. Hasil Rapat Pleno PP Muhammadiyah di Yogyakarta memutuskan bahwa nomenklatur nama lembaga sesuai dengan SK PP Muhammadiyah, yaitu:

Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhamamdiyah (LP2 PPM)

2. Pendidikan Pesantren Muhammadiyah memiliki akar historis yang kuat dan sarat dengan spirit pembaruan/ inovasi pendidikan seperti al-Qism al-Arqa yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, yang di kemudian hari dikembangkan menjadi Madrasah Mu’allimin, Madrasah Mu’allimat dan pontrenMu lainnya.

3. Pendidikan pesantren Muhammadiyah harus dioptimalkan peran dan fungsinya. Peran pesantren Muhammadiyah diproyeksikan sebagai pusat pengembangan peradaban Islam masa depan, sekaligus sebagai pusat kaderisasi (calon) ulama Muhammadiyah. Pesantren Muhammadiyah tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengembangan keilmuan, tetapi juga menjadi pusat keunggulan dan pusat pengembangan karakter santri.

4. Pesantren Muhammadiyah harus dikembangkan secara visioner, dengan renstra (visi dan misi rencana strategis yang jelas), ditunjang tata kelola (manajemen) modern, terbuka, akuntabel dan dengan kepemimpinan efektif kolektif kolegial.

5. Pesantren Muhammadiyah diproyeksikan menjadi pesantren berkemajuan, memiliki kemandirian dan ekonomi kreatif yang dapat menopang keuangan dan keberlangsungan pengembangan pesantren. Potens ZISWA (Zakat, infaq, Sedekah dan Wakaf) perlu diaktualisasikan dan dikembangkan, sehingga pesantren Muhammadiyah memiliki aset yang tangguh dan SDM yang unggul.

6. Trensains merupakan salah satu model pesantren Muhammadiya berkemajuan yang spirit dan substansinya patut dikembangkan dalam pesantren Muhammadiyah lainnya. Trensains merupakan proyek peradaban Islam masa depan yang diharapkan menjadi solusi konkret terhadap dikotomi dan dualisme pendidikan islam. Spirit transeins yang perlu dicontoh adalah model pendidikan Islam holistik integratif yang bertata kelola profesional dan berdaya saing tinggi.

7. Hasil-hasil sidang komisi dengan segala koreksi, masukan, usulan dan penyempurnaannya diamanahkan kepada Tim Kecil yang akan dibentuk oleh LP2 PPM untuk memperbaiki, menyelaraskan dan mengedit lalu menerbitkannya sebagai panduan Pendidikan Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.

8. Semua rekomendasi yang dihasilkan dalam sidang komisi dan disampaikan dalam pleno perlu ditindaklanjuti dan dialamatkan kepada pihak terkait.


Makasar, 30 Oktober 2016

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Siip

Posting Komentar